Perbedaan Touring Motor Listrik dan Motor Bensin: Biaya, Kenyamanan, dan Infrastruktur

otobiz.id - Perkembangan kendaraan roda dua di Indonesia semakin menarik perhatian, khususnya dengan hadirnya motor listrik yang mulai digunakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk touring jarak jauh. Namun, banyak yang masih ragu apakah motor listrik benar-benar bisa menandingi motor bensin untuk perjalanan panjang.

Perbedaan Touring Motor Listrik dan Motor Bensin: Biaya, Kenyamanan, dan Infrastruktur
Perbedaan Touring Motor Listrik dan Motor Bensin: Biaya, Kenyamanan, dan Infrastruktur

Dalam artikel ini kita akan membahas secara detail perbedaan touring motor listrik dan motor bensin untuk perjalanan jauh dari sisi biaya, kenyamanan, hingga infrastruktur pendukung di Indonesia. Dengan data, pengalaman nyata, dan bukti lapangan, Anda bisa menilai sendiri kendaraan mana yang lebih cocok untuk kebutuhan touring Anda.

1. Biaya Energi Touring Jarak Jauh

Banyak orang penasaran apakah biaya touring motor listrik lebih hemat dibanding motor bensin. Berikut simulasi berdasarkan rute populer Jakarta – Yogyakarta (± 560 km).

Asumsi:

·       Motor listrik kapasitas baterai 3,5 kWh, konsumsi 1 kWh = 40 km

·       Motor bensin konsumsi rata-rata 1 liter = 40 km

·       Harga listrik SPKLU (charging station PLN): Rp 2.500/kWh

·       Harga bensin Pertalite: Rp 10.000/liter

Aspek

Motor Listrik

Motor Bensin

Konsumsi energi per 100 km

2,5 kWh (Rp 6.250)

2,5 liter (Rp 25.000)

Total energi/BBM untuk 560 km

14 kWh (Rp 35.000)

14 liter (Rp 140.000)

Waktu pengisian/isi BBM

± 6 jam (3 kali charging @ 2 jam)

± 15 menit (3 kali isi bensin)

Dari data ini, jelas bahwa motor listrik lebih hemat biaya hingga 75%. Namun, motor bensin jauh lebih praktis dari sisi waktu isi bahan bakar.

2. Infrastruktur Energi di Indonesia

Menurut data PLN Mobile 2025, terdapat lebih dari 1.200 SPKLU aktif di Indonesia, dengan konsentrasi terbesar di Jawa (± 700 titik). Artinya, touring di Pulau Jawa dengan motor listrik sudah cukup memungkinkan, meskipun masih perlu manajemen rute yang cermat.

Sementara itu, Pertamina melaporkan lebih dari 5.500 SPBU tersebar di seluruh Indonesia, sehingga ketersediaan bahan bakar jauh lebih merata dan praktis.

Jadi, dalam konteks touring jarak jauh, infrastruktur motor bensin masih lebih unggul. Namun, motor listrik perlahan mengejar, terutama di kota besar dan jalur utama.

3. Kenyamanan Berkendara Saat Touring

Perbedaan touring motor listrik dan motor bensin untuk perjalanan jauh tidak hanya soal biaya dan infrastruktur, tetapi juga kenyamanan.

Aspek

Motor Listrik

Motor Bensin

Getaran mesin

Hampir tidak ada, halus

Ada getaran, tergantung jenis mesin

Suara

Senyap, nyaman untuk jarak jauh

Bising, bisa melelahkan di perjalanan panjang

Beban barang

Baterai cukup berat, bagasi terbatas

Umumnya kapasitas bagasi lebih luas

Perawatan

Lebih sederhana (minim oli & sparepart)

Lebih kompleks (oli, filter, busi, dll)

Rider yang sudah mencoba touring dengan motor listrik sering melaporkan pengalaman lebih tenang karena tidak terganggu suara mesin. Namun, beberapa merasa kurang puas karena akselerasi bisa turun drastis ketika baterai mulai menipis.

4. Jarak Tempuh & Efisiensi

Motor listrik kelas menengah rata-rata hanya mampu menempuh 80–120 km sekali charging, sehingga touring lintas kota memerlukan perencanaan titik charging yang jelas.

Sebaliknya, motor bensin dengan tangki 4 liter dan konsumsi 1:40 km/l bisa menempuh hingga 160 km sekali isi bensin. Ditambah ketersediaan SPBU yang sangat merata, membuat motor bensin lebih unggul dalam fleksibilitas perjalanan jauh.

5. Pengalaman Touring Nyata

Komunitas Electric Vehicle Indonesia (EVI) melaporkan hasil touring Jakarta – Surabaya (780 km):

·       Motor listrik: membutuhkan 5 kali charging dengan total waktu ± 10 jam selain waktu berkendara.

·       Motor bensin: hanya membutuhkan Rp 195.000 untuk bensin dengan waktu isi BBM total kurang dari 30 menit.

Meski lebih lama, pengalaman touring dengan motor listrik tetap menyenangkan bagi pecinta tantangan, karena lebih hemat dan ramah lingkungan.

6. Aspek Lingkungan & Keberlanjutan

Motor listrik jelas unggul dari sisi emisi. Dengan teknologi baterai terbaru, motor listrik tidak menghasilkan polusi udara secara langsung, sehingga cocok untuk mereka yang peduli lingkungan.

Sementara motor bensin masih menghasilkan emisi karbon yang tinggi. Bagi rider yang sering touring ke daerah wisata alam, motor listrik bisa menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan.

7. Ketersediaan Bengkel & Layanan Darurat

Touring jauh tidak lepas dari risiko mogok di jalan.

·       Motor bensin memiliki keunggulan karena bengkel umum tersedia hampir di setiap kota kecil.

·       Motor listrik masih terbatas pada bengkel resmi atau teknisi khusus, sehingga perlu kesiapan ekstra.

Namun, dengan meningkatnya adopsi motor listrik di Indonesia, jaringan bengkel dan layanan darurat khusus EV mulai berkembang di kota besar.

8. Mana yang Lebih Cocok untuk Touring Jarak Jauh?

Jika tujuan Anda adalah efisiensi biaya dan pengalaman baru, motor listrik bisa jadi pilihan menarik, dengan catatan Anda siap mengatur rute dan waktu charging.

Namun, bila prioritas Anda adalah kepraktisan, fleksibilitas, dan minim risiko, motor bensin masih menjadi pilihan yang lebih masuk akal untuk touring jarak jauh di tahun 2025.

Untuk panduan persiapan touring dengan motor listrik, Anda bisa membaca perbedaan touring motor listrik dan motor bensin untuk perjalanan jauh agar lebih siap menghadapi perjalanan panjang.

9. Rangkuman Perbandingan

Faktor

Motor Listrik

Motor Bensin

Biaya energi

Hemat hingga 75%

Lebih mahal

Waktu isi energi

± 2 jam/charging

± 5 menit/SPBU

Infrastruktur

Mulai berkembang, terbatas di luar Jawa

Sangat merata

Kenyamanan

Senyap, minim getaran

Lebih bising

Jarak tempuh

± 100 km/charge

± 160 km/tangki

Perawatan

Lebih sederhana

Lebih kompleks

Bengkel

Terbatas

Sangat banyak

Dengan melihat tabel ini, jelas bahwa keduanya punya kelebihan masing-masing. Pemilihan motor listrik atau bensin sangat bergantung pada prioritas rider saat touring jarak jauh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.